
beligas.com – Steroid sering kali terdengar menyeramkan. Tapi tahukah kamu, banyak obat yang kita temui sehari-hari ternyata mengandung steroid? Nah, artikel ini akan membantumu mengenal lebih dekat apa itu steroid, kenapa sering dimasukkan dalam obat, serta apa saja jenis obat yang mengandung steroid dan bagaimana cara menggunakannya dengan aman.
Mulai dari krim untuk ruam kulit, inhaler untuk asma, sampai tetes mata, semuanya bisa mengandung senyawa steroid. Meski punya banyak manfaat medis, penggunaan steroid yang tidak tepat bisa menimbulkan efek samping yang serius. Yuk, kita kupas tuntas supaya kamu makin bijak dalam memilih dan memakai obat-obatan yang mungkin mengandung steroid.
Apa Itu Steroid?
Steroid adalah senyawa kimia yang dibuat secara alami dalam tubuh. Salah satu jenis yang paling dikenal adalah kortikosteroid, steroid yang sering digunakan dalam pengobatan. Steroid kortikosteroid ini bekerja dengan menekan sistem imun dan mengurangi peradangan, sehingga sangat efektif untuk mengatasi berbagai kondisi medis seperti asma, alergi, lupus, dan eksim.
Ada juga anabolic steroid, yang biasanya digunakan untuk membangun massa otot, namun penggunaannya dalam konteks non-medis bisa sangat berisiko. Mengapa ada obat yang mengandung steroid? Karena bahan steroid ditambahkan ke dalam formula obat karena kemampuannya yang luar biasa dalam meredakan gejala peradangan dan gangguan autoimun.
Dalam dosis yang tepat dan pengawasan medis, steroid bisa menjadi penyelamat. Tapi, jika digunakan secara sembarangan, efek sampingnya juga nggak main-main, lho!
Jenis-Jenis Obat yang Mengandung Steroid
Sebelum makin bingung dan panik saat melihat label obat, yuk kamu kenali dulu jenis-jenis obat yang sering kali mengandung steroid. Dengan memahami bentuk dan fungsinya, kamu bisa lebih bijak dalam menggunakan obat-obatan ini, dan tentunya tahu kapan harus waspada serta kapan bisa merasa aman.
Berikut ini adalah beberapa kategori obat yang umum mengandung steroid, beserta penjelasan yang lebih mendalam:
1. Obat Topikal (Oles)

Obat steroid jenis topikal digunakan untuk mengobati berbagai masalah kulit karena efek antiinflamasi dan imunosupresifnya. Biasanya digunakan dalam bentuk krim, salep, atau lotion. Obat topikal atau oles ini sangat efektif untuk meredakan gatal, kemerahan, dan pembengkakan pada kulit.
Contoh penggunaan: Eksim, dermatitis kontak, psoriasis, ruam alergi.
Contoh obat: Hydrocortisone (ringan), Betamethasone (sedang-kuat), dan Clobetasol (kuat).
Namun, pemakaian di wajah, lipatan kulit, atau area sensitif harus sangat hati-hati karena kulit di area tersebut lebih tipis dan mudah mengalami iritasi atau efek samping seperti penipisan kulit.
Baca Juga: 6 Efek Samping Steroid Topikal Jangka Panjang pada Kulit
2. Obat Inhalasi

Steroid dalam bentuk inhaler digunakan oleh penderita asma dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis). Obat ini langsung bekerja di paru-paru untuk mengurangi peradangan dan membuka saluran udara.
Contoh penggunaan: Asma kronis, PPOK.
Contoh obat: Beclomethasone, Fluticasone, Budesonide.
Penggunaan yang tepat dengan alat spacer dapat mengurangi efek samping lokal seperti iritasi tenggorokan atau infeksi jamur di mulut (kandidiasis oral). Oleh karena itu, penting untuk berkumur setelah menggunakan inhaler.
3. Obat Oral (Minum)

Obat yang mengandung steroid dalam bentuk oral diberikan untuk mengatasi peradangan sistemik yang tidak bisa ditangani dengan obat topikal atau inhalasi, obat ini diserap secara sistemik dan bekerja di seluruh tubuh.
Contoh penggunaan: Penyakit Crohn, lupus, kolitis ulseratif, dan rheumatoid arthritis,.
Contoh obat: Prednisone, Dexamethasone, Methylprednisolone.
Karena penyerapannya menyeluruh, efek sampingnya juga bisa signifikan, mulai dari peningkatan berat badan, tekanan darah, hingga gangguan metabolisme jika digunakan dalam jangka panjang.
4. Obat Suntik

Suntikan steroid digunakan untuk kondisi yang memerlukan efek cepat dan terlokalisasi, atau ketika pasien tidak merespons obat oral. Penyuntikan bisa dilakukan ke dalam sendi, otot, atau langsung ke area kulit tertentu seperti keloid.
Contoh penggunaan: Nyeri sendi (arthritis), tendinitis, keloid, nyeri punggung.
Contoh obat: Triamcinolone, Hydrocortisone acetate, Methylprednisolone acetate.
Efeknya bisa berlangsung dari beberapa minggu hingga bulan, tergantung dari lokasi dan jenis steroid yang digunakan. Namun, efek samping seperti rasa sakit setelah suntikan, infeksi lokal, atau perubahan warna kulit tetap bisa terjadi.
5. Obat Mata dan Telinga

Obat Tetes mata atau telinga yang mengandung steroid digunakan untuk mengurangi peradangan akibat infeksi atau iritasi, terutama pasca operasi atau trauma.
Contoh penggunaan: Konjungtivitis alergi, uveitis, otitis eksterna.
Contoh obat: Dexamethasone (tetes mata), Prednisolone (tetes mata dan telinga).
Meskipun efektif, pemakaian jangka panjang bisa menimbulkan efek samping seperti peningkatan tekanan intraokular yang berisiko menyebabkan glaukoma, serta infeksi sekunder karena penurunan kekebalan lokal.
Risiko dan Efek Samping Penggunaan Steroid
Steroid memang punya manfaat besar, tapi efek sampingnya juga nggak boleh dianggap sepele:
- Kulit menipis dan mudah memar (terutama dari obat topikal)
- Peningkatan berat badan dan nafsu makan
- Gangguan tidur dan suasana hati
- Tekanan darah meningkat
- Resistensi insulin dan peningkatan gula darah
- Gangguan hormon dan menstruasi
- Risiko infeksi meningkat karena penurunan daya tahan tubuh
Semakin lama durasi pemakaian dan dosis steroidnya, makin besar pula kemungkinan munculnya efek samping dari penggunaan obat.
Baca Juga: Cara Mengatasi Efek Samping Steroid dengan Aman dan Efektif
Tips Aman Menggunakan Obat yang Mengandung Steroid
Agar tetap aman dan mendapatkan manfaat maksimal dalam menggunakan obat yang mengandung steroid, ikuti beberapa tips berikut:
- Gunakan Sesuai Anjuran Dokter Selalu konsultasikan penggunaan obat yang mengandung steroid dengan tenaga medis profesional. Mereka tahu dosis, bentuk, dan durasi yang tepat sesuai kondisimu.
- Patuhi Dosis dan Durasi Obat Penggunaan steroid jangka panjang atau dalam dosis tinggi bisa menimbulkan masalah, jangan mengubah dosis sendiri tanpa anjuran medis.
- Kenali Tanda-Tanda Efek Samping Perhatikan perubahan pada tubuh, seperti wajah yang membulat, mudah memar, atau munculnya jerawat parah. Jika kamu mulai atau sedang mengalami efek samping tersebut, segera periksa ke dokter.
- Jangan Langsung Berhenti Beberapa jenis steroid, terutama oral, harus dikurangi secara bertahap. Penghentian mendadak bisa menyebabkan tubuh ‘kaget’ karena kehilangan suplai hormon tiba-tiba.
- Simpan dengan Benar dan Jauhkan dari Anak-Anak Pastikan obat disimpan sesuai petunjuk di kemasan, seperti di tempat sejuk dan kering. Hindari untuk menyimpan di tempat-tempat yang lembap seperti kamar mandi.
Produk Kesehatan Berkualitas – Beligas
Obat yang mengandung steroid punya manfaat besar dalam dunia medis, tapi penggunaannya harus bijak. Kenali jenis obat yang kamu gunakan, baca labelnya, dan selalu konsultasikan dengan dokter jika ragu. Jangan tergoda untuk membeli steroid sembarangan hanya karena ingin hasil instan.
Ingat, yang instan belum tentu aman. Lebih baik sabar dan sehat, daripada cepat tapi penuh risiko. Semoga informasi ini bisa jadi panduan buat kamu yang ingin lebih paham soal obat-obatan yang kamu konsumsi! Oh iya, buat kamu yang tertarik dengan produk-produk kesehatan dengan kualitas tinggi untuk mendukung gaya hidup aktif dan bantu capai potensi fisik terbaik.
Beligas Pharmaceuticals adalah pilihan terbaik, kami memproduksi farmasi yang aman, efektif, dan terpercaya. Berbagai produk unggulan yang siap mendukung kesehatanmu, pastinya dengan kualitas dan keamanan yang terjamin. Produk Beligas Pharmaceuticals selalu berinovasi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dengan produk berkualitas yang teruji, standar keamanan dan sesuai dengan kepatuhan international, inovasi riset ilmiah, serta dukungan profesional untuk pelanggan seluruh dunia. Kunjungi kami untuk konsultasi lebih lanjut dengan Beligas dan dapatkan produk kesehatan terbaik dan cocok untuk kamu!