Apakah Creatine Termasuk Steroid? Ini Penjelasan Terbaru di 2025

beligas.id – Di tahun 2025, tren kebugaran dan binaraga semakin berkembang pesat. Suplemen seperti creatine menjadi pilihan populer bagi banyak orang yang ingin meningkatkan performa latihan dan massa otot. 

Namun, di balik popularitasnya, masih banyak yang salah kaprah: apakah creatine termasuk steroid? Pertanyaan ini sering muncul, terutama di kalangan pemula yang baru terjun ke dunia gym atau olahraga.

Kesalahpahaman ini bisa berdampak besar, karena steroid dan creatine adalah dua hal yang sangat berbeda dalam hal struktur, efek, dan legalitas. Untuk itu, penting untuk memahami perbedaan mendasarnya agar tidak terjebak dalam mitos. 

Apa Itu Creatine?

Creatine adalah senyawa alami yang terdapat dalam tubuh manusia, terutama di otot dan otak. Dalam dunia kebugaran, creatine dikenal sebagai suplemen populer yang digunakan untuk meningkatkan energi saat latihan intens, dan mendorong pertumbuhan massa otot.

Creatine bekerja dengan meningkatkan cadangan fosfokreatin di otot, yang berperan dalam regenerasi ATP sumber energi utama tubuh saat melakukan aktivitas fisik singkat dan eksplosif seperti angkat beban atau sprint.

Berbeda dari steroid, creatine bukan hormon sintetis dan tidak memengaruhi kadar hormon seperti testosteron. Oleh karena itu, penggunaannya dianggap aman dan legal jika dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan.

Baca Juga: Steroid Pembesar Otot – Efek Cepat, Risiko Nyata di Tahun 2025

Perbandingan Creatine vs Steroid

Meskipun sering dikaitkan dengan peningkatan performa fisik, creatine dan steroid sejatinya sangat berbeda—baik dari segi struktur kimia, cara kerja, maupun dampaknya terhadap tubuh.

  • Creatine – adalah senyawa alami yang diproduksi tubuh dan bisa diperoleh dari makanan sehari-hari seperti daging. Creatine bukan hormon dan tidak berpengaruh terhadap keseimbangan hormon tubuh.
  • Steroid khususnya steroid anabolik, merupakan turunan sintetis dari hormon testosteron. Penggunaannya memengaruhi sistem hormonal dan bisa mengubah proses biologis secara signifikan.
  • Creatine – bekerja dengan meningkatkan cadangan energi otot (ATP), membantu performa saat latihan intensitas tinggi, dan mendukung pemulihan otot.
  • Steroid – mempercepat sintesis protein dalam otot, meningkatkan massa otot dan kekuatan secara drastis, tapi dengan risiko perubahan hormonal yang kompleks.
  • Creatine – umumnya aman bila dikonsumsi sesuai dosis, dengan efek samping ringan seperti kembung atau gangguan pencernaan pada beberapa orang.
  • Steroid – berpotensi menimbulkan efek samping serius seperti gangguan hati, jerawat parah, perubahan mood, penurunan produksi hormon alami, bahkan gangguan jantung.

Dengan membandingkan keduanya secara objektif, terlihat jelas bahwa creatine dan steroid bukanlah hal yang sama. Creatine lebih bersifat mendukung energi dan pemulihan otot, sementara steroid mengubah struktur tubuh melalui manipulasi hormon, yang disertai risiko tinggi.

Efek Samping Creatine

Secara umum, creatine adalah suplemen yang dianggap aman untuk digunakan dalam jangka pendek maupun panjang oleh orang sehat. Namun, beberapa efek samping ringan bisa muncul, terutama jika dikonsumsi tanpa panduan yang benar:

  • Retensi Air di Otot – Creatine menyebabkan otot menahan lebih banyak air, yang bisa membuat tubuh terasa lebih “berat” atau sedikit membengkak. Ini bukan lemak, tapi efek hidrasi otot yang wajar.
  • Gangguan Pencernaan –  Pada sebagian orang, terutama jika dosis awal terlalu tinggi, creatine bisa menyebabkan kembung, mual ringan, atau diare. Biasanya ini bisa dihindari dengan membagi dosis menjadi lebih kecil dan dikonsumsi bersama makanan.
  • Kram Otot atau Dehidrasi (Jarang Terjadi) – Mitos seputar creatine yang menyebabkan dehidrasi atau kram tidak terbukti secara ilmiah, tetapi penting untuk tetap menjaga asupan cairan agar fungsi otot tetap optimal.
  • Gangguan Ginjal (Jika Ada Riwayat Penyakit) – Creatine tidak membahayakan ginjal pada orang sehat. Namun, bagi yang memiliki riwayat gangguan ginjal atau fungsi ginjal yang lemah, sebaiknya konsultasi dulu ke dokter sebelum menggunakan creatine secara rutin.

Apakah Creatine Termasuk Steroid?

Pertanyaan ini cukup sering muncul di kalangan pemula fitnes atau orang yang baru mengenal suplemen olahraga. Jawabannya: tidak, creatine bukan termasuk steroid.

Creatine adalah senyawa alami yang terbentuk dari tiga asam amino arginin, glisin, dan metionin yang secara alami diproduksi oleh hati, ginjal, dan pankreas. 

Fungsinya adalah membantu menyediakan energi instan untuk kontraksi otot, terutama saat aktivitas fisik intens seperti angkat beban 

Di sisi lain, steroid anabolik adalah turunan sintetis dari hormon testosteron yang digunakan untuk merangsang pertumbuhan otot secara signifikan. Steroid bekerja dengan memengaruhi sistem endokrin dan hormonal tubuh, yang membawa risiko efek samping serius jika disalahgunakan.

Baca Juga: Nama Paten Methylprednisolone – Kenali Jenis & Efek Sampingnya

Manfaat Creatine yang Telah Terbukti

Berbagai studi ilmiah telah membuktikan efektivitas creatine dalam meningkatkan performa fisik dan mendukung kesehatan otot. Berikut beberapa manfaat utamanya:

  • Meningkatkan Daya Ledak dan Kekuatan Otot – Creatine membantu meningkatkan cadangan energi (ATP) dalam otot, sehingga tubuh bisa melakukan repetisi latihan lebih banyak dan berat secara intens. Ini sangat berguna untuk angkat beban, sprint, atau olahraga intens lainnya.
  • Mendukung Pertumbuhan Massa Otot – Penggunaan creatine secara konsisten dapat meningkatkan volume sel otot melalui penyerapan air dan protein yang lebih baik, sehingga otot terlihat lebih padat dan besar.
  • Mempercepat Pemulihan Otot – Creatine membantu mengurangi kerusakan otot pasca-latihan dan mempercepat pemulihannya, membuat pengguna bisa latihan lebih konsisten tanpa merasa terlalu lelah atau nyeri berkepanjangan.
  • Meningkatkan Fungsi Otak dan Daya Ingat – Beberapa studi menunjukkan bahwa creatine juga berperan dalam fungsi kognitif, terutama dalam meningkatkan daya fokus dan konsentrasi, karena otak juga menggunakan ATP sebagai sumber energi.

Tips Aman Menggunakan Creatine di 2025

Agar manfaat creatine bisa kamu rasakan secara maksimal tanpa efek samping, perhatikan beberapa tips penggunaan berikut ini:

  • Pilih Creatine Monohydrate Berkualitas – Hingga kini, creatine monohydrate masih jadi bentuk paling aman dan efektif. Pastikan memilih produk dari merek terpercaya, dengan sertifikasi keamanan seperti BPOM atau third-party tested.
  • Konsumsilah Sesuai Dosis yang Dianjurkan – Umumnya, dosis harian 3–5 gram cukup untuk kebutuhan kebugaran. Hindari penggunaan berlebihan karena tidak mempercepat hasil, justru bisa membebani tubuh.
  • Perbanyak Asupan Air Putih – Karena creatine menarik air ke dalam otot, penting untuk menjaga hidrasi tubuh agar tetap optimal dan mencegah dehidrasi ringan.
  • Gunakan Setelah atau Sebelum Latihan – Waktu terbaik konsumsi creatine adalah sekitar waktu latihan (pre- atau post-workout), dikombinasikan dengan makanan atau protein shake untuk penyerapan maksimal.

Jika kamu punya riwayat penyakit kronis seperti gangguan ginjal atau hipertensi, lebih baik konsultasikan dulu penggunaan creatine dengan dokter atau ahli gizi olahraga.

Dukung Performa Maksimalmu dengan Creatine yang Aman dan Terpercaya!

Sudah saatnya kamu mengambil langkah cerdas dalam membentuk tubuh ideal tanpa risiko berlebihan. Creatine bukanlah steroid, dan dengan penggunaan yang tepat, ia bisa menjadi sahabat terbaik dalam rutinitas latihanmu.

Ingin tahu rekomendasi creatine berkualitas dan aman dikonsumsi di tahun 2025? Kunjungi Beligas.id dan temukan berbagai suplemen resmi, bergaransi asli, serta panduan penggunaan yang jelas. Jadikan setiap repetisi dan latihanmu lebih bermakna dengan dukungan nutrisi terbaik!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top