Cara Cutting yang Benar untuk Hasil Maksimal bagi Tubuh

beligas.id  – Dalam dunia fitness, istilah cutting sering digunakan untuk menggambarkan fase menurunkan lemak tubuh sambil mempertahankan massa otot. Tujuan utamanya adalah mendapatkan bentuk tubuh yang lebih ramping, berotot, dan terdefinisi dengan baik setelah fase bulking (menambah massa otot).

Namun, banyak orang melakukan cutting dengan cara yang salah misalnya menurunkan kalori secara drastis, berolahraga berlebihan, atau mengabaikan asupan nutrisi penting. 

Padahal, cutting yang benar seharusnya dilakukan secara terukur dan seimbang agar tubuh tetap kuat, sehat, dan hasilnya maksimal. 

Artikel ini akan membahas langkah-langkah tepat dalam melakukan cutting yang benar agar kamu bisa mencapai bentuk tubuh ideal tanpa risiko kehilangan otot..

Apa Itu Cutting dalam Fitness?

Cutting dalam dunia fitness adalah fase atau strategi diet yang bertujuan untuk mengurangi kadar lemak tubuh sambil tetap mempertahankan massa otot yang sudah dibangun selama fase bulking. Proses ini berfokus pada penciptaan defisit kalori, yaitu mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh setiap hari.

Berbeda dengan diet biasa yang hanya menurunkan berat badan, cutting lebih menekankan pada komposisi tubuh memastikan lemak berkurang tanpa mengorbankan otot. Biasanya, fase ini dilakukan oleh atlet, binaragawan, atau siapa pun yang ingin mendapatkan tampilan tubuh yang lebih kencang dan berdefinisi. 

Hasil cutting yang baik ditandai dengan turunnya lemak tubuh, otot tetap terlihat, dan energi tetap

Baca Juga: Tips Efektif! Latihan Abs di Gym untuk Membentuk Perut Six Pack

Cara Cutting yang Benar

Agar proses cara cutting yang benar berjalan efektif dan aman, kamu perlu memahami bahwa tujuan utamanya bukan hanya menurunkan berat badan, tetapi mengurangi lemak tubuh tanpa kehilangan massa otot. Untuk mencapainya, diperlukan strategi yang tepat dalam pengaturan kalori, nutrisi, dan gaya hidup sehari-hari. Berikut tiga hal utama yang harus diperhatikan:

Jangan memangkas kalori secara ekstrem. Idealnya, buat defisit sekitar 300–500 kalori per hari dari kebutuhan harian tubuh (TDEE). Cara ini membantu tubuh menyesuaikan metabolisme tanpa kehilangan energi atau massa otot secara drastis. Defisit terlalu besar justru bisa memperlambat metabolisme dan membuatmu mudah lelah.

Pastikan asupan protein tetap tinggi (sekitar 1,6–2,2 gram/kg berat badan) untuk menjaga otot, sementara karbohidrat dan lemak diatur sesuai kebutuhan energi dan preferensi pribadi. Karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau oatmeal membantu energi bertahan lama, sedangkan lemak sehat dari alpukat dan kacang-kacangan mendukung fungsi hormon.

Dua hal ini sering diremehkan, padahal sangat berpengaruh pada hasil cutting. Minum cukup air membantu proses metabolisme dan pembakaran lemak lebih efisien. Sementara tidur minimal 7–8 jam per malam penting untuk pemulihan otot dan menjaga hormon seperti kortisol tetap seimbang agar tidak menghambat penurunan lemak.

Pola Makan Saat Cutting

Dalam fase cutting, pola makan memegang peran paling penting untuk mencapai hasil optimal. Tujuannya adalah mengurangi lemak tubuh tanpa mengorbankan massa otot, sehingga dibutuhkan strategi makan yang disiplin dan terukur. Berikut beberapa poin penting yang perlu kamu perhatikan:

  • Contoh menu harian cutting yang seimbang – Menu cutting ideal terdiri dari kombinasi protein tanpa lemak, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta sayur dan buah.
  • Pilihan makanan tinggi protein dan rendah lemak – Protein berperan penting dalam mempertahankan massa otot saat defisit kalori. Pilih sumber protein seperti dada ayam, ikan, telur, tahu, tempe, atau whey protein. Hindari sumber protein tinggi lemak jenuh seperti daging berlemak atau gorengan karena dapat menghambat pembentukan tubuh ideal.
  • Pentingnya asupan serat dari sayur dan buah – Sayur dan buah bukan hanya membantu pencernaan, tetapi juga memberi rasa kenyang lebih lama. Serat memperlambat penyerapan karbohidrat, menjaga kadar gula darah stabil, dan mencegah makan berlebihan. Pilihan terbaik termasuk brokoli, bayam, apel, pepaya, dan wortel.
  • Tips meal prep untuk menjaga disiplin makan – Persiapkan makanan untuk 2–3 hari ke depan agar tidak tergoda membeli makanan cepat saji. Gunakan wadah terpisah untuk setiap porsi dan tulis kandungan kalorinya. Dengan meal prep, kamu bisa memastikan kalori tetap terkontrol dan nutrisi seimbang, tanpa perlu bingung memilih makanan setiap kali lapar.

Dengan mengikuti pola makan seperti ini, kamu tidak hanya akan membentuk tubuh lebih ramping, tetapi juga membangun kebiasaan sehat yang berkelanjutan.

Baca Juga: Superset Gym – Rahasia Efektif untuk Otot Lebih Cepat Terbentuk!

Suplemen Pendukung Fase Cutting

Dalam fase cutting, tubuh membutuhkan dukungan nutrisi tambahan untuk menjaga energi dan mempercepat pembakaran lemak tanpa mengorbankan massa otot. 

Suplemen seperti protein whey, BCAA, dan L-carnitine sering digunakan karena dapat membantu proses pemulihan, mempertahankan otot, serta meningkatkan metabolisme tubuh. Selain itu, suplemen multivitamin juga penting untuk menjaga daya tahan tubuh saat asupan kalori berkurang.

Bagi kamu yang ingin hasil optimal, produk dari Beligas Pharmaceuticals bisa menjadi pilihan tepat. Dengan formulasi yang mendukung performa latihan dan pemulihan, Beligas membantu menjaga energi dan fokus selama fase cutting

Suplemen yang tepat bukan hanya mempercepat hasil, tetapi juga memastikan tubuh tetap sehat dan bugar sepanjang proses penurunan lemak.

Latihan yang Efektif Selama Cutting

Selama fase cutting, latihan tidak hanya bertujuan membakar kalori, tetapi juga mempertahankan massa otot agar tubuh tetap kencang dan proporsional. Kuncinya adalah mengombinasikan latihan kekuatan (strength training) dan kardio dengan intensitas yang seimbang. Berikut penjelasan tiap aspek pentingnya:

  • Fokus pada kombinasi strength training dan cardio – Latihan beban tetap menjadi prioritas utama saat cutting, karena membantu menjaga massa otot sekaligus meningkatkan metabolisme. Kombinasikan dengan cardio seperti treadmill, bersepeda, atau skipping 3–4 kali seminggu. 
  • Manfaat HIIT (High Intensity Interval Training) dalam pembakaran lemak – HIIT adalah metode latihan dengan intensitas tinggi dalam waktu singkat, seperti sprint 30 detik diikuti istirahat 15 detik, dilakukan berulang. Latihan ini meningkatkan pembakaran kalori bahkan setelah sesi selesai (afterburn effect). 
  • Mengatur frekuensi latihan agar tidak overtraining – Terlalu sering berlatih bisa menyebabkan kelelahan dan penurunan performa. Idealnya, lakukan latihan 4–6 kali per minggu dengan variasi jenis latihan agar otot punya waktu untuk pulih. 
  • Peran rest day dalam menjaga performa tubuh – Banyak orang menganggap istirahat bisa menghambat hasil cutting, padahal justru sebaliknya. Rest day membantu proses regenerasi otot, menyeimbangkan hormon, dan mencegah cedera.

Dengan menerapkan kombinasi latihan yang tepat dan istirahat cukup, program cutting kamu akan jauh lebih efektif, aman, dan berkelanjutan.

Wujudkan Hasil Cutting Maksimal Bersama Beligas.id!

Ingin fase cutting berjalan lebih cepat dan tetap sehat? Jangan biarkan kerja kerasmu sia-sia hanya karena kekurangan nutrisi. Beligas.id hadir dengan suplemen berkualitas tinggi untuk mendukung energi, pembakaran lemak, dan pemulihan otot selama program cutting.

Mulailah investasi untuk tubuh idealmu sekarang! Kunjungi Beligas.id dan temukan berbagai produk terbaik yang dirancang khusus untuk kamu yang serius menjaga hasil latihan dan mencapai bentuk tubuh maksimal.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top