Efek Samping Injeksi Steroid – Waspadai Dampaknya Agar Tahu!

beligas.id – Injeksi steroid sering menjadi solusi cepat untuk meredakan nyeri hebat akibat peradangan, arthritis, atau cedera otot dan sendi. 

Banyak orang merasa lega hanya dalam beberapa jam setelah penyuntikan efek yang membuat metode ini semakin populer di kalangan pasien dan praktisi medis.

Namun, di balik manfaat instannya, injeksi steroid bukan tanpa risiko. Tidak sedikit pengguna yang mengalami efek samping, baik jangka pendek maupun jangka panjang, terutama jika dilakukan terlalu sering atau tanpa pengawasan dokter. 

Sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini, penting untuk memahami apa saja potensi efek samping yang bisa terjadi agar kamu bisa lebih waspada dan mengambil keputusan yang tepat.

Bagaimana Cara Kerja Injeksi Steroid di Dalam Tubuh?

Injeksi steroid bekerja dengan cara meniru efek hormon kortisol yang secara alami diproduksi oleh tubuh. Ketika disuntikkan langsung ke area peradangan seperti sendi, otot, steroid akan membantu mengurangi pembengkakan, nyeri, dan iritasi. 

Proses ini dapat memberikan rasa lega dalam waktu singkat, bahkan hanya dalam hitungan jam hingga beberapa hari setelah prosedur. Efek anti-inflamasi dari injeksi ini sangat kuat, itulah sebabnya banyak dokter menggunakannya untuk menangani kondisi seperti radang sendi (arthritis), tendinitis, bursitis, atau nyeri punggung bawah kronis. 

Meski bersifat lokal, sebagian kecil dari steroid yang disuntikkan tetap bisa masuk ke aliran darah dan mempengaruhi sistem tubuh secara umum, yang inilah kemudian bisa menimbulkan efek samping, terutama jika injeksi dilakukan berulang.

Efek Samping Umum dari Injeksi Steroid

Meskipun injeksi steroid efektif dalam meredakan nyeri dan peradangan, penggunaan yang berulang atau tanpa pengawasan medis dapat menimbulkan sejumlah efek samping. Beberapa efek ini bersifat ringan, namun ada pula yang bisa berkembang menjadi masalah serius jika tidak diantisipasi.

Berikut beberapa efek samping yang umum terjadi:

  • Nyeri atau bengkak di area suntikan – Rasa tidak nyaman, bengkak, atau kemerahan bisa muncul beberapa jam setelah injeksi. Biasanya bersifat sementara, tetapi tetap perlu diperhatikan.
  • Perubahan warna kulit – Di beberapa kasus, area kulit yang disuntik bisa menjadi lebih terang (hipopigmentasi) atau mengalami penipisan jaringan kulit (atrofi).
  • Meningkatnya kadar gula darah – Bagi penderita diabetes, injeksi steroid bisa memicu lonjakan kadar gula darah yang harus dipantau dengan ketat.
  • Gangguan hormonal sementara – Penggunaan berulang dapat memengaruhi keseimbangan hormon tubuh, misalnya menekan produksi kortisol alami.
  • Risiko infeksi – Meskipun jarang, setiap tindakan invasif memiliki risiko infeksi jika prosedur tidak dilakukan secara steril.

Efek samping ini umumnya bisa diminimalkan dengan pemilihan dosis yang tepat, interval suntikan yang cukup lama, dan pemantauan medis yang rutin.

Baca Juga: Efek Samping Steroid pada Kulit yang Perlu Anda Waspadai!

Kapan Harus Waspada dan Menghentikan Penggunaan Injeksi Steroid

Tidak semua reaksi tubuh pasca injeksi steroid adalah hal normal. Ada kalanya, tubuh memberi sinyal bahwa terapi ini mungkin tidak cocok atau justru membahayakan jika dilanjutkan. 

Waspadai jika muncul gejala seperti nyeri hebat di area suntikan yang tidak membaik, pembengkakan ekstrem, demam, atau reaksi alergi seperti ruam dan sesak napas. Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda infeksi atau reaksi sistemik yang serius.

Jika efek samping seperti tekanan darah tinggi, gangguan tidur, atau perubahan mood mulai mengganggu aktivitas harian, sebaiknya konsultasikan kembali dengan dokter. Jangan menunggu kondisi memburuk. 

Evaluasi medis secara berkala penting untuk memastikan manfaat injeksi tetap lebih besar daripada risikonya. Menghentikan atau mengganti terapi bisa menjadi langkah yang lebih aman jika efek samping sudah terlalu berat.

Siapa yang Lebih Rentan Mengalami Efek Samping Injeksi Steroid?

Tidak semua orang merespons injeksi steroid dengan cara yang sama. Ada beberapa kelompok individu yang lebih rentan mengalami efek samping setelah penyuntikan, terutama jika dilakukan tanpa pengawasan medis yang ketat. 

Berikut tiga kelompok yang perlu lebih waspada:

Injeksi steroid dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara signifikan. Bagi penderita diabetes, hal ini bisa memicu komplikasi serius seperti hiperglikemia, terutama jika tidak disertai pengaturan pola makan atau penyesuaian dosis insulin.

Efek Samping Injeksi Steroid

Orang dengan gangguan kekebalan tubuh, seperti pasien kanker, HIV, atau yang sedang menjalani terapi imunosupresif, berisiko lebih tinggi terhadap infeksi. Karena injeksi steroid bisa menurunkan daya tahan tubuh, kelompok ini harus berhati-hati dan berkonsultasi ketat dengan dokter sebelum tindakan.

Efek Samping Injeksi Steroid

Mereka yang sering mendapatkan suntikan steroid (misalnya untuk nyeri sendi kronis) berpotensi mengalami efek kumulatif, seperti penipisan tulang (osteoporosis), gangguan hormon, atau kerusakan jaringan di sekitar lokasi injeksi. Pemantauan berkala menjadi sangat penting bagi kelompok ini.

Baca Juga: Efek Samping Steroid Jangka Pendek yang Perlu Kamu Ketahui!

Efek Samping Injeksi Steroid yang Perlu Diwaspadai

Meskipun injeksi steroid sering digunakan untuk meredakan peradangan dan nyeri, efek sampingnya bisa cukup beragam, baik yang ringan maupun serius. Beberapa di antaranya dapat muncul segera, sementara lainnya berkembang seiring waktu. Berikut adalah daftar efek samping yang patut diwaspadai:

  • Nyeri atau pembengkakan di area suntikan – Efek lokal ini umum terjadi, biasanya bersifat sementara, namun bisa sangat mengganggu jika teknik penyuntikan kurang tepat.
  • Kemerahan atau perubahan warna kulit – Beberapa orang mengalami perubahan warna kulit atau ruam di sekitar area injeksi, yang kadang menetap dalam jangka panjang.
  • Kenaikan kadar gula darah – Steroid bisa memicu lonjakan glukosa, terutama pada penderita diabetes atau mereka yang rentan mengalami gangguan metabolik.
  • Gangguan tidur – Injeksi steroid dapat memengaruhi pola tidur, menyebabkan insomnia atau tidur tidak nyenyak selama beberapa hari setelah penyuntikan.
  • Perubahan suasana hati – Beberapa orang melaporkan munculnya perasaan gelisah, mudah marah, atau depresi setelah menerima steroid.

Tips Mengurangi Risiko Efek Samping Injeksi Steroid

enghindari efek samping injeksi steroid bukan berarti harus sepenuhnya menolak terapi ini. Kunci utamanya ada pada penggunaan yang tepat, baik dari segi dosis, frekuensi, hingga teknik penyuntikan. Pastikan prosedur dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten dan berpengalaman agar risiko seperti infeksi atau cedera jaringan bisa ditekan semaksimal mungkin.

Selain itu, komunikasi terbuka dengan dokter sangat penting. Informasikan riwayat kesehatan secara lengkap, terutama jika kamu memiliki kondisi seperti diabetes, hipertensi, atau masalah imun. Dengan begitu, dokter bisa mempertimbangkan pilihan pengobatan terbaik dan menyesuaikan penggunaan steroid agar tetap aman dan efektif.

Saatnya Lebih Bijak dalam Menggunakan Injeksi Steroid

Steroid injeksi memang memiliki manfaat besar dalam mengatasi peradangan dan nyeri, tapi pemakaian tanpa kontrol bisa berujung pada dampak jangka panjang yang serius. Jangan tunggu sampai efek sampingnya mengganggu aktivitas atau membahayakan kesehatan.

Pemeriksaan rutin dan komunikasi terbuka dengan tenaga medis bisa menjadi kunci mencegah risiko lebih besar di masa depan.

Ingin informasi lebih lengkap seputar keamanan penggunaan steroid, jenis produk, atau tips pemulihan setelah terapi? Kunjungi beligas.id sekarang juga. Dapatkan edukasi terpercaya dan panduan aman yang kamu butuhkan sebelum melangkah lebih jauh.

[Whatsapp]

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top