
beligas.id – Memasuki tahun 2025, penggunaan obat tetes mata berbasis steroid makin meluas di kalangan pasien yang mengalami peradangan, alergi, hingga pasca operasi mata seperti katarak.
Teknologi medis memang telah berkembang, namun risiko efek samping dari penggunaan steroid mata tetap menjadi perhatian utama para dokter dan pasien. Tidak sedikit orang yang menggunakannya tanpa pengawasan, mengira bahwa obat ini aman karena hanya digunakan secara topikal.
Padahal, meski tampak ringan, steroid mata bisa memicu efek samping serius jika dipakai berlebihan atau dalam jangka panjang. Mulai dari peningkatan tekanan bola mata hingga risiko glaukoma dan katarak, semua bisa terjadi tanpa gejala yang terasa jelas di awal.
Di tengah maraknya tren self-medication dan pembelian obat online di tahun ini, penting bagi masyarakat untuk memahami apa saja efek samping steroid mata dan bagaimana cara menggunakannya secara aman.
Apa Itu Steroid Mata dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Steroid mata adalah jenis obat tetes yang mengandung kortikosteroid, senyawa sintetis yang bekerja mengurangi peradangan di area mata. Obat ini biasa diresepkan untuk kondisi seperti uveitis, iritis, alergi mata parah, serta sebagai bagian dari perawatan pasca operasi mata.
Steroid mata membantu meredakan gejala seperti nyeri, kemerahan, pembengkakan, dan sensasi tidak nyaman akibat iritasi.
Cara kerja steroid mata cukup spesifik. Saat diteteskan, zat aktifnya langsung menargetkan bagian mata yang mengalami peradangan. Kortikosteroid bekerja dengan menghambat produksi zat kimia pemicu inflamasi dalam tubuh, seperti prostaglandin dan leukotrien. Dengan begitu, respons peradangan bisa ditekan dan gejala mereda lebih cepat.
Meski bekerja secara lokal, penggunaan jangka panjang atau tidak sesuai dosis bisa menyebabkan efek samping serius, terutama pada tekanan bola mata dan lensa.
Baca Juga: Apa Efek Steroid? Ini Fakta di Tahun 2025 yang Perlu Kamu Tahu!
Efek Samping Steroid Mata yang Perlu Diwaspadai
Meskipun memberikan manfaat besar dalam mengatasi peradangan, penggunaan steroid mata tetap perlu diawasi dengan ketat. Berikut beberapa efek samping yang harus diwaspadai:
1. Peningkatan Tekanan Bola Mata (Glaukoma Sekunder)

Salah satu efek samping paling umum dari penggunaan steroid mata jangka panjang adalah peningkatan tekanan intraokular.
Jika tidak terdeteksi dan ditangani sejak dini, kondisi ini bisa berkembang menjadi glaukoma, yang berisiko merusak saraf optik dan menyebabkan kehilangan penglihatan secara permanen.
2. Katarak Subkapsular Posterior

Steroid mata dapat mempercepat pembentukan katarak, khususnya tipe subkapsular posterior yang terbentuk di bagian belakang lensa mata.
Katarak jenis ini bisa mengganggu penglihatan secara signifikan dan sering kali membutuhkan tindakan operasi untuk mengatasinya.
3. Risiko Infeksi Mata Berulang

Karena steroid menekan sistem kekebalan tubuh secara lokal, penggunaannya bisa meningkatkan risiko infeksi mata, seperti konjungtivitis atau infeksi jamur.
Gejalanya bisa berupa kemerahan, nyeri, mata berair, hingga gangguan penglihatan yang muncul kembali setelah gejala awal mereda.
Faktor Risiko Penggunaan Steroid Mata
Tidak semua orang mengalami efek samping yang sama saat menggunakan steroid mata. Ada sejumlah faktor risiko yang bisa memperbesar kemungkinan terjadinya komplikasi, terutama jika tidak digunakan sesuai anjuran dokter. Berikut penjelasannya:
- Penggunaan Jangka Panjang – Menggunakan steroid mata dalam jangka waktu lama, bahkan dengan dosis rendah, dapat meningkatkan tekanan bola mata secara bertahap. Ini adalah salah satu pemicu utama glaukoma sekunder dan gangguan penglihatan permanen.
- Tanpa Pengawasan Medis – Mengoleskan atau menetesi obat steroid mata tanpa resep atau arahan dari dokter bisa sangat berisiko. Steroid bukan obat bebas, dan penggunaannya harus berdasarkan evaluasi kondisi mata secara menyeluruh.
- Riwayat Glaukoma atau Tekanan Bola Mata Tinggi – Individu dengan riwayat glaukoma, baik genetik maupun didiagnosis sebelumnya, sangat rentan mengalami kenaikan tekanan intraokular saat menggunakan steroid mata, bahkan dalam jangka pendek.
- Pernah Mengalami Efek Samping Steroid Sebelumnya – Bila seseorang pernah mengalami komplikasi akibat penggunaan steroid, termasuk dalam bentuk sistemik atau topikal lainnya, risiko terjadinya efek samping pada mata akan lebih tinggi.
- Penyakit Mata Kronis – Penderita uveitis, infeksi mata berulang, atau kondisi inflamasi lain yang memerlukan pengobatan berkepanjangan sering kali harus menggunakan steroid lebih lama, sehingga risiko efek samping meningkat.
Tanda-Tanda Awal Efek Samping Steroid pada Mata
Efek samping steroid pada mata seringkali tidak langsung terasa, namun ada beberapa tanda awal yang patut diwaspadai. Salah satunya adalah penglihatan kabur yang berlangsung terus-menerus, terutama jika sebelumnya tidak ada gangguan visual. Gejala ini bisa menjadi sinyal awal adanya peningkatan tekanan bola mata atau katarak akibat penggunaan jangka panjang.
Selain itu, rasa nyeri atau tekanan di sekitar mata, serta sensasi silau berlebihan saat melihat cahaya, termasuk melihat lingkaran cahaya (halo) di sekitar sumber cahaya, juga dapat menandakan adanya gangguan serius.
Bila gejala-gejala ini muncul saat menggunakan obat tetes mata yang mengandung steroid, sebaiknya segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan ke dokter mata.
Baca Juga: Berapa Lama Efek Samping Obat Steroid Hilang? Ini Faktanya!
Cara Aman Menggunakan Steroid Mata
Penggunaan steroid mata memang sering menjadi pilihan untuk mengatasi peradangan atau gangguan tertentu pada mata. Namun, agar manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal tanpa menimbulkan risiko, penggunaannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Berikut beberapa panduan penting agar penggunaan steroid mata tetap aman dan efektif:
- Selalu Gunakan Sesuai Resep Dokter Spesialis Mata – Penggunaan steroid mata harus berdasarkan resep dan evaluasi dari dokter spesialis mata. Obat ini bukan untuk digunakan bebas karena risiko efek sampingnya bisa serius jika tidak dikontrol dengan tepat.
- Batasi Lama Penggunaan – Steroid mata biasanya diberikan hanya untuk jangka pendek, sesuai kondisi pasien. Penggunaan jangka panjang meningkatkan risiko tekanan bola mata meningkat atau katarak. Ikuti jadwal pemakaian yang ditentukan dan jangan memperpanjang tanpa izin dokter.
- Pantau Gejala dan Lakukan Pemeriksaan Berkala – Jika penggunaan berlangsung lebih dari beberapa hari, dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan mata rutin untuk memastikan tidak ada peningkatan tekanan intraokular atau komplikasi lainnya.
- Jangan Menghentikan Obat Tiba-Tiba – Menghentikan steroid mata secara mendadak bisa memperparah peradangan atau memperburuk kondisi mata yang sedang diobati. Penurunan dosis harus dilakukan bertahap atas arahan dokter.
- Hindari Berbagi Obat dengan Orang Lain – Setiap orang memiliki kondisi mata yang berbeda, jadi meskipun gejalanya mirip, steroid mata tidak boleh dipakai secara sembarangan atau dipinjamkan.
Waspadai Efek Samping Steroid Mata – Lindungi Penglihatan Anda!
Jika kamu sedang menjalani pengobatan dengan steroid mata atau berencana menggunakannya, jangan abaikan potensi efek sampingnya. Konsultasi rutin dengan dokter spesialis mata adalah langkah bijak untuk memastikan pengobatanmu tetap aman dan tepat sasaran.
Ingat, kesehatan mata bukan sesuatu yang bisa ditawar. Untuk produk kesehatan berkualitas serta informasi terbaru seputar pengobatan mata dan penggunaan steroid yang aman, kunjungi Beligas.id. Dapatkan panduan terpercaya dan dukungan dari tim ahli!
[Whatsapp]