
Beligas.id – Pernahkah kamu membayangkan bahwa sebagian besar proses dalam tubuh mulai dari bangun tidur? Dengan energi penuh hingga tidur nyenyak di malam hari dikendalikan oleh zat kecil yang tak terlihat? Ya, itulah hormon. Mereka adalah “sutradara senyap” yang mengatur ritme kehidupan biologis kita.
Di antara berbagai jenis hormon, ada kelompok yang memiliki pengaruh besar dan bekerja sangat spesifik hingga ke tingkat sel: hormon steroid. Dibentuk dari kolesterol dan larut dalam lemak, hormon ini tidak hanya memengaruhi fungsi reproduksi, tetapi juga sistem imun, metabolisme, dan keseimbangan cairan tubuh.
Dengan peran yang begitu luas, memahami hormon steroid adalah langkah penting untuk mengenali bagaimana tubuh menjaga keseimbangannya setiap hari.
Apa Itu Hormon Steroid?
Hormon steroid adalah jenis hormon yang berasal dari kolesterol dan bersifat lipofilik atau larut dalam lemak. Berbeda dengan hormon peptida yang larut dalam air, hormon steroid mampu menembus membran sel dan berikatan langsung dengan reseptor di dalam inti sel untuk mengatur ekspresi gen.
Inilah sebabnya mengapa efeknya cenderung bertahan lama dan memengaruhi berbagai fungsi tubuh secara mendalam.
Hormon-hormon ini diproduksi oleh kelenjar adrenal dan gonad (testis dan ovarium), serta berperan penting dalam regulasi sistem imun, metabolisme, pertumbuhan otot, hingga fungsi reproduksi.
Karena sifat dan mekanismenya yang unik, hormon steroid memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan fisiologis tubuh manusia.
Baca Juga: Steroid Gym Supplements – Panduan Lengkap untuk Pemula!
Jenis-Jenis Hormon yang Termasuk Kelompok Steroid
Hormon steroid dibagi menjadi beberapa kelompok utama berdasarkan fungsi dan lokasi produksinya. Berikut ini merupakan jenis-jenis hormon yang termasuk kedalam kelompok steroid, diantaranya adalah:
- Glukokortikoid – diproduksi oleh kelenjar adrenal dan berperan dalam mengatur metabolisme gula, menekan peradangan, serta membantu tubuh merespons stres. Kortisol adalah yang paling dikenal, karena meningkat drastis saat tubuh mengalami stres fisik maupun emosional.
- Mineralokortikoid – Hormon ini juga diproduksi di kelenjar adrenal dan bertugas menjaga keseimbangan garam dan air di tubuh. Aldosteron mengatur tekanan darah dengan mengontrol kadar natrium dan kalium dalam darah.
- Hormon Seksual – Hormon-hormon ini dihasilkan oleh testis pada pria dan ovarium pada wanita, meskipun sebagian kecil juga diproduksi di kelenjar adrenal. Hormon seksual mengatur perkembangan organ reproduksi, karakteristik seksual sekunder, dan siklus menstruasi.
- Androgen – adalah prekursor bagi hormon testosteron dan estrogen. DHEA dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan sering disebut sebagai “hormon induk” karena perannya dalam membentuk hormon seks lainnya.
Keempat kelompok hormon di atas tidak hanya penting untuk kesehatan dasar, tetapi juga sering menjadi perhatian dalam bidang medis dan kebugaran karena dampaknya yang besar terhadap metabolisme, pertumbuhan otot, dan energi tubuh.
Fungsi Utama Hormon Steroid dalam Tubuh
Hormon steroid memainkan peran vital dalam berbagai proses biologis. Inilah tiga fungsi utama dari hormon yang termasuk kelompok steroid yang paling menonjol, diantaranya adalah:
1. Mengatur Metabolisme dan Energi

Hormon seperti kortisol berperan besar dalam mengontrol metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Saat tubuh mengalami stres atau membutuhkan energi ekstra, kortisol membantu memecah cadangan energi dan meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Ini memungkinkan tubuh tetap bertenaga dalam kondisi ekstrem atau saat beraktivitas berat.
2. Menjaga Keseimbangan Elektrolit dan Tekanan Darah

Mineralokortikoid seperti aldosteron berfungsi menjaga kadar natrium dan kalium di dalam tubuh.
Hormon ini membantu ginjal menyerap kembali natrium dan mengeluarkan kalium, yang pada akhirnya memengaruhi volume darah dan tekanan darah. Tanpa hormon ini, tubuh akan kesulitan mengatur cairan dan tekanan darah dengan stabil.
3. Mengatur Fungsi Reproduksi dan Perkembangan Seksual

Testosteron, estrogen, dan progesteron adalah hormon steroid yang sangat berpengaruh dalam perkembangan ciri-ciri seksual primer dan sekunder. Mereka mengatur masa pubertas, siklus menstruasi, kesuburan, dan gairah seksual.
Selain itu, hormon ini juga berperan dalam menjaga kesehatan tulang dan keseimbangan suasana hati.
Baca Juga: Pil Ciba – Manfaat, Efek Samping, & Cara Penggunaan yang Tepat!
Bagaimana Tubuh Memproduksi Hormon Steroid
Tubuh memproduksi hormon steroid secara alami melalui kelenjar adrenal dan gonad (testis pada pria, ovarium pada wanita). Proses ini dimulai dari kolesterol yang diubah menjadi hormon steroid melalui serangkaian reaksi kimia di dalam sel.
Setiap jenis hormon seperti kortisol, aldosteron, estrogen, dan testosteron diproduksi berdasarkan kebutuhan tubuh dan dipengaruhi oleh sinyal dari otak, khususnya hipotalamus dan kelenjar pituitari.
Produksi hormon ini sangat sensitif terhadap kondisi tubuh, seperti stres, siklus menstruasi, atau aktivitas fisik. Ketika tubuh mengalami stres, misalnya, kelenjar adrenal meningkatkan produksi kortisol untuk membantu mengatur tekanan darah dan energi.
Karena pentingnya peran hormon ini, ketidakseimbangan produksi baik kekurangan maupun kelebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius.
Gangguan yang Terkait dengan Hormon Steroid
Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang sering dikaitkan dengan ketidakseimbangan hormon steroid, lengkap dengan penjelasan tiap poin:
- Sindrom Cushing – Terjadi akibat kelebihan hormon kortisol dalam tubuh. Gejalanya meliputi wajah membulat (moon face), penumpukan lemak di perut dan punggung atas, kulit mudah memar, serta tekanan darah tinggi. Biasanya disebabkan oleh penggunaan steroid jangka panjang atau tumor di kelenjar adrenal/pituitari.
- Penyakit Addison – Kondisi ini terjadi karena tubuh kekurangan produksi hormon kortisol dan aldosteron. Penderitanya sering merasa lelah ekstrem, mengalami penurunan berat badan, tekanan darah rendah, hingga perubahan warna kulit menjadi lebih gelap. Ini merupakan kondisi yang serius dan perlu penanganan medis segera.
- Hiperandrogenisme – Umumnya dialami oleh wanita dan ditandai dengan kelebihan hormon androgen seperti testosteron. Gejalanya mencakup pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme), jerawat parah, hingga gangguan menstruasi. Salah satu penyebab paling umum adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS).
- Hipogonadisme – Kondisi di mana tubuh tidak memproduksi cukup hormon seks (testosteron atau estrogen). Bisa terjadi pada pria maupun wanita. Pada pria, ditandai dengan penurunan libido, massa otot, dan energi. Pada wanita, bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur atau berhenti sama sekali.
- Gangguan Pertumbuhan – Ketidakseimbangan hormon steroid, terutama pada anak-anak, dapat memengaruhi pertumbuhan. Penggunaan steroid dalam jangka panjang bisa menghambat pertumbuhan tinggi badan, sebab mengganggu produksi hormon pertumbuhan alami.
Jika kamu mengalami gejala yang mengarah ke gangguan di atas, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan yang tepat.
Jaga Keseimbangan Hormon Steroid, Jaga Kesehatan Tubuhmu!
Hormon steroid memainkan peran penting dalam berbagai fungsi tubuh, dari pengaturan stres hingga keseimbangan hormon seks.
Jika kamu mengalami gejala tidak biasa seperti kelelahan kronis, perubahan suasana hati, atau gangguan menstruasi, jangan abaikan! Pemeriksaan dan pengelolaan sejak dini bisa mencegah komplikasi jangka panjang.
Untuk kamu yang ingin tahu lebih lanjut tentang suplemen steroid legal, tips pemakaian aman, atau ingin mendapatkan produk terpercaya, kunjungi beligas.id sekarang.
Kami siap bantu kamu temukan solusi yang tepat untuk kebutuhan tubuhmu aman, profesional, dan berkualitas!