
beligas.com – Steroid sering menjadi pilihan cepat untuk berbagai kondisi medis maupun tujuan penampilan. Entah itu untuk mengurangi peradangan, mengobati penyakit autoimun, atau bahkan mempercepat pembentukan otot steroid seolah-olah punya segudang manfaat. Tapi, dibalik semua itu, ada efek samping yang tak boleh diabaikan. Nah, dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas tentang mekanisme efek samping steroid pada tubuh dengan gaya yang ringan dan mudah dipahami.
Apa Itu Steroid?
Sebelum mengulas mekanisme efek samping steroid lebih jauh, kenali terlebih dulu apa itu steroid yang terbagi menjadi dua jenis steroid utama. Diantaranya yaitu kortikosteroid dan anabolic steroid. Jenis kortikosteroid biasa digunakan untuk pengobatan medis, seperti mengatasi alergi, peradangan, atau gangguan autoimun.
Sedangkan, anabolic steroid lebih sering dikaitkan dengan peningkatan massa otot dan performa fisik, terutama di kalangan atlet atau binaragawan. Meskipun keduanya bekerja berbeda, efek samping tetap bisa muncul dan ini tergantung pada dosis, lama pemakaian, serta bagaimana tubuh kita bereaksi.
Baca Juga: Perbedaan Steroid dan Kortikosteroid: Jangan Salah Paham!
Bagaimana Mekanisme Efek Samping Steroid?
Nah, ini dia pertanyaan pentingnya dimana secara sederhana, steroid bekerja dengan mempengaruhi sistem hormon dan sistem imun tubuh. Jadi, penggunaan jangka panjang atau tanpa pengawasan bisa mengganggu keseimbangan alami dalam tubuh, berikut ini beberapa mekanisme efek samping steroid:
1. Gangguan pada Sistem Hormon (Endokrin)

Steroid sangat kuat mempengaruhi sistem hormon. Ketika kamu menggunakan steroid, tubuh akan “merasa” bahwa produksi hormon sudah cukup, sehingga produksi hormon alami (seperti kortisol atau testosteron) akan ditekan.
Efek jangka panjangnya? Tubuh bisa jadi tergantung pada steroid dari luar, dan ketika pemakaian dihentikan tiba-tiba, muncul gejala seperti kelelahan ekstrim, nyeri otot, hingga tekanan darah rendah.
Selain itu, pada pria, penggunaan steroid bisa menurunkan produksi testosteron alami. Akibatnya, muncul efek seperti penyusutan testis, penurunan libido, hingga infertilitas. Pada wanita, bisa terjadi gangguan siklus menstruasi hingga perubahan suara menjadi lebih berat.
2. Menekan Sistem Imun

Salah satu kegunaan utama kortikosteroid adalah sebagai penekan sistem imun yang berguna pada penyakit autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritis. Tapi, terlalu sering menekan sistem imun justru bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Mekanisme efek samping steroid cukup rumit.
Steroid bekerja dengan menurunkan produksi sitokin pro-inflamasi (seperti IL-1, IL-6, dan TNF-α) dan menekan aktivitas sel-sel imun utama seperti limfosit T dan makrofag. Selain itu, steroid juga menghambat migrasi leukosit ke area infeksi atau peradangan, yang berarti respons pertahanan tubuh menjadi jauh lebih lambat.
Dalam jangka panjang, kekebalan tubuh menurun dan kemampuan untuk melawan infeksi jadi terganggu. Infeksi yang biasanya ringan, seperti pilek atau sariawan, bisa menjadi lebih parah dan lama sembuhnya.
3. Penyerapan Kalsium dan Merusak Sel Pembentuk Tulang

Steroid punya efek signifikan pada jaringan kulit dan tulang. Misalnya:
- Kulit menjadi tipis dan mudah memar
- Luka sulit sembuh
- Muncul stretch mark
- Jerawat atau ruam meningkat
Tidak hanya itu, steroid juga berdampak pada tulang yang menghambat penyerapan kalsium dan merusak sel pembentuk tulang. Ini bisa berujung pada osteoporosis, yaitu tulang menjadi rapuh dan mudah patah, terutama pada pengguna jangka panjang.
4. Masalah Psikologis dan Mood

Ternyata penggunaan steroid tidak hanya berdampak pada fisik, tapi juga pada kondisi mental dan emosional. Mekanisme kerjanya melibatkan perubahan aktivitas neurotransmitter di otak, seperti dopamin dan serotonin, yang bertanggung jawab atas regulasi suasana hati dan tingkat stres.
Saat menggunakan steroid akan menimbulkan lonjakan yang tajam dalam kadar dopamin dalam tubuh, sehingga memberikan efek euforia atau perasaan sangat percaya diri. Namun, setelah efek itu memudar, beberapa orang justru mengalami penurunan suasana hati drastis, bahkan depresi.
5. Perubahan Metabolisme dan Kadar Gula Darah

Mekanisme efek samping steroid berpengaruh pada metabolisme dalam tubuh, terutama metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Salah satu dampak paling nyata adalah gangguan pada kadar gula darah. Penggunaan steroid, terutama kortikosteroid seperti prednison, dapat merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak glukosa melalui proses yang disebut glukoneogenesis. Jadi, meskipun kita tidak makan makanan manis, kadar gula darah bisa meningkat karena produksi alami tubuh.
Selain itu, steroid juga menurunkan sensitivitas insulin di sel-sel tubuh, terutama otot dan jaringan lemak. Inilah yang mengakibatkan insulin jadi kurang efektif dalam membantu glukosa masuk ke dalam sel. Sehingga, glukosa menumpuk dalam darah dan kadar gula melonjak.
6. Gangguan pada Sistem Kardiovaskular

Jantung dan pembuluh darah juga terpengaruh, dengan meningkatnya kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol baik (HDL). Kombinasi ini bisa menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, meningkatkan risiko hipertensi, serangan jantung, dan stroke.
Mekanisme efek samping steroid juga dikaitkan dengan pembesaran jantung, yang membuat kerja jantung semakin berat dan bisa menyebabkan gagal jantung.
7. Ketergantungan Psikologis dan Fisik

Karena efeknya yang terasa “hebat” baik dari segi kekuatan, stamina, atau penampilan steroid bisa membuat orang ketagihan. Secara psikologis steroid dapat membuat pengguna merasa tidak percaya diri tanpa bantuannya yang memicu penggunaan berulang dan sulit berhenti.
Secara fisik, tubuh juga mengalami gejala putus obat saat steroid dihentikan mendadak. Oleh karena itu, penghentian steroid harus dilakukan secara bertahap dan di bawah pengawasan dokter.
Tips Agar Tetap Aman Jika Harus Menggunakan Steroid
Setelah mengetahui mekanisme efek samping steroid, jika kamu memang butuh menggunakannya untuk alasan medis. Bukan berarti harus takut, yang penting adalah penggunaan secara bijak dan sesuai anjuran dokter. Berikut beberapa tips agar tetap aman:
- Jangan pernah mengobati diri sendiri dengan steroid
- Ikuti dosis dan jadwal yang ditentukan dokter
- Hindari penggunaan jangka panjang jika tidak benar-benar diperlukan
- Pastikan untuk rutin memeriksa kondisi tubuhmu, termasuk tes darah, gula, dan fungsi hati
- Terakhir, terapkan pola hidup sehat: makan seimbang, cukup tidur, dan olahraga ringan
Baca Juga: Panduan Steroid untuk Pemula: Jenis, Cara Pakai, & Efek Samping
Produk Kesehatan Berkualitas – Beligas
Steroid bukanlah obat jahat, mereka sangat bermanfaat kalau digunakan dengan benar dan di bawah pengawasan medis. Namun, memahami mekanisme efek samping steroid sangat penting agar kamu tahu risiko yang mungkin muncul dan bisa mengambil langkah preventif. Dengan edukasi yang baik, kamu bisa mengambil keputusan yang bijak, entah itu untuk perawatan medis atau hal lainnya.
Ingat, tubuhmu adalah investasi jangka panjang. Jadi, rawat dengan informasi yang tepat dan langkah yang cermat! Oh iya, buat kamu yang tertarik dengan produk-produk kesehatan dengan kualitas tinggi untuk mendukung gaya hidup aktif dan bantu capai potensi fisik terbaik.
Beligas Pharmaceuticals adalah pilihan terbaik, kami memproduksi farmasi yang aman, efektif, dan terpercaya. Berbagai produk unggulan yang siap mendukung kesehatanmu, pastinya dengan kualitas dan keamanan yang terjamin. Produk Beligas Pharmaceuticals selalu berinovasi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dengan produk berkualitas yang teruji, standar keamanan dan sesuai dengan kepatuhan international, inovasi riset ilmiah, serta dukungan profesional untuk pelanggan seluruh dunia. Kunjungi kami untuk konsultasi lebih lanjut dengan Beligas dan dapatkan produk kesehatan terbaik dan cocok untuk kamu!