
beligas.id – Tahun 2025 menandai peningkatan signifikan dalam penggunaan obat kortikosteroid, dan salah satu yang paling banyak dikenal adalah methylprednisolone. Obat ini kerap menjadi andalan dokter dalam menangani peradangan serius hingga gangguan autoimun yang membutuhkan penanganan cepat dan efektif.
Namun, tidak semua orang menyadari bahwa obat ini hadir dengan berbagai nama paten, tergantung pada merek dagang yang memproduksinya. Hal ini sering membuat bingung pasien saat menerima resep atau membeli obat di apotek.
Memahami nama paten methylprednisolone sangat penting agar tidak salah pilih produk, terutama karena bentuk sediaan dan dosisnya bisa berbeda-beda.
Nah pada srtikel ini kita akan membahas apa saja nama paten yang beredar, perbedaan masing-masing, serta bagaimana cara menggunakan methylprednisolone secara aman dan tepat.
Simak Penjelasanya!
Apa Itu Methylprednisolone?
Methylprednisolone adalah salah satu jenis obat dari golongan kortikosteroid sintetis yang berfungsi untuk menekan sistem imun dan meredakan peradangan di dalam tubuh.
Obat ini bekerja dengan meniru hormon kortisol alami yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, sehingga efektif untuk mengatasi berbagai kondisi seperti alergi parah, radang sendi, lupus, asma, hingga gangguan autoimun.
Dalam dunia medis, methylprednisolone tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet oral, suntikan intravena, hingga salep topikal.
Penggunaannya harus berada di bawah pengawasan dokter, karena obat ini memiliki potensi efek samping bila tidak digunakan sesuai dosis atau jangka waktu yang tepat. Salah satu kelebihan methylprednisolone dibanding kortikosteroid lain adalah efek antiinflamasinya yang kuat dengan profil kerja yang cukup cepat.
Baca Juga: Adrenoglukokortikoidum Artinya Apa? Ini Penjelasan Medisnya!
Nama Paten Methylprednisolone yang Beredar
Di pasaran, methylprednisolone tidak hanya hadir sebagai nama generik, tapi juga memiliki berbagai nama paten dari berbagai produsen farmasi. Nama-nama ini bisa berbeda tergantung negara, pabrik, dan bentuk sediaannya.
Berikut beberapa nama dagang atau paten methylprednisolone yang cukup dikenal:
- Medrol – Salah satu merek paling populer, tersedia dalam bentuk tablet dengan berbagai dosis. Umumnya digunakan untuk peradangan dan gangguan autoimun.
- Solu-Medrol – Bentuk injeksi dari methylprednisolone yang sering digunakan dalam situasi darurat seperti reaksi alergi berat, serangan asma akut, atau syok anafilaksis.
- Depo-Medrol – Versi suntikan kerja lambat (long-acting) yang biasanya diberikan secara intramuskular untuk mengatasi nyeri sendi atau radang kronis.
- Metilson – Nama paten lain yang mengandung bahan aktif methylprednisolone dan digunakan untuk indikasi serupa.
- Urbason – Nama paten yang populer di Eropa dan digunakan untuk berbagai indikasi radang, alergi, hingga terapi hormon.
Setiap nama paten bisa memiliki perbedaan dalam cara kerja (misalnya: waktu pelepasan), bentuk sediaan, hingga dosis yang tersedia. Oleh karena itu, selalu penting untuk membaca label dan berkonsultasi dengan apoteker atau dokter sebelum menggunakan.
Kegunaan Methylprednisolone dalam Dunia Medis
Methylprednisolone termasuk dalam golongan kortikosteroid yang memiliki berbagai peran penting dalam penanganan medis. Berikut adalah beberapa kegunaan utamanya:
1. Mengatasi Peradangan dan Gangguan Autoimun

Methylprednisolone efektif meredakan peradangan akut maupun kronis. Obat ini banyak digunakan pada penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan multiple sclerosis, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat.
2. Mengobati Reaksi Alergi Berat

Dalam kondisi seperti asma akut, anafilaksis, atau alergi obat yang parah, methylprednisolone digunakan untuk menekan respons imun berlebihan dan meredakan gejala seperti pembengkakan, sesak napas, hingga ruam serius.
3. Sebagai Terapi Tambahan untuk Kanker dan Transplantasi Organ

Pada pasien kanker tertentu, methylprednisolone digunakan untuk mengurangi efek samping kemoterapi dan membantu mengontrol peradangan. Selain itu, pada pasien transplantasi organ, obat ini mencegah penolakan organ dengan menekan sistem imun.
Baca Juga: Mengenal Arti Steroid – Fungsi, Jenis, dan Dampaknya bagi Tubuh
Efek Samping Methylprednisolone yang Perlu Diperhatikan
Meskipun efektif dalam mengatasi berbagai kondisi medis, methylprednisolone juga memiliki risiko efek samping, terutama bila digunakan dalam jangka panjang atau dosis tinggi. Beberapa efek samping yang perlu diwaspadai antara lain:
- Peningkatan Tekanan Darah – Penggunaan berkepanjangan bisa menyebabkan hipertensi, terutama pada pasien dengan riwayat tekanan darah tinggi.
- Kenaikan Berat Badan dan Nafsu Makan Berlebih – Salah satu efek samping paling umum adalah meningkatnya nafsu makan dan penumpukan lemak, terutama di wajah, perut, dan punggung atas.
- Gangguan Tidur dan Perubahan Mood – Pasien dapat mengalami insomnia, mudah gelisah, cemas, bahkan depresi atau euforia yang berlebihan.
- Meningkatkan Risiko Infeksi – Karena sifatnya yang menekan sistem imun, methylprednisolone dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi jamur, bakteri, atau virus.
- Masalah Kulit – Kulit bisa menjadi lebih tipis, mudah memar, atau muncul jerawat dalam jumlah berlebihan.
Perbedaan Nama Paten dan Generik – Mana yang Harus Dipilih?
Pemilihan antara nama paten dan generik sering membingungkan banyak pasien. Nama paten adalah versi pertama dari obat yang dikembangkan dan dipasarkan oleh perusahaan farmasi dengan merek dagang tertentu, seperti Medrol untuk methylprednisolone.
Sedangkan obat generik adalah versi yang memiliki kandungan aktif yang sama, tetapi dijual dengan harga lebih terjangkau tanpa merek dagang.
Secara kualitas dan efektivitas, obat generik sudah harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh badan pengawas obat, sehingga secara umum aman dan setara dengan versi patennya.
Namun, sebagian orang merasa lebih nyaman dengan produk paten karena faktor kepercayaan, toleransi tubuh, atau pengalaman sebelumnya. Pilihan terbaik bisa berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan, kondisi medis, dan saran dari dokter.
Tips Aman Menggunakan Methylprednisolone
Agar penggunaan methylprednisolone tetap memberikan manfaat maksimal dan meminimalkan risiko efek samping, berikut beberapa tips aman yang sebaiknya diperhatikan:
- Selalu Gunakan Sesuai Resep Dokter – Jangan pernah mengonsumsi methylprednisolone tanpa anjuran medis. Dosis dan durasi penggunaan harus disesuaikan dengan kondisi spesifik pasien.
- Jangan Hentikan Penggunaan Secara Mendadak – Penghentian mendadak dapat menyebabkan efek samping serius, terutama jika telah digunakan dalam jangka panjang. Biasanya dokter akan memberikan skema penurunan dosis secara bertahap.
- Pantau Efek Samping Selama Penggunaan – Perhatikan perubahan seperti peningkatan berat badan, pembengkakan, gangguan mood, atau tekanan darah. Segera konsultasikan jika ada gejala yang mencurigakan.
- Konsumsi Setelah Makan – Mengonsumsi obat ini setelah makan dapat membantu mengurangi iritasi lambung, salah satu efek samping umum kortikosteroid.
- Lakukan Pemeriksaan Rutin – Untuk penggunaan jangka panjang, penting melakukan kontrol rutin untuk memantau tekanan darah, kadar gula darah, dan fungsi organ penting lainnya seperti ginjal dan hati.
Lindungi Kesehatanmu, Gunakan Methylprednisolone dengan Bijak!
Jangan biarkan ketidaktahuan membahayakan tubuhmu. Methylprednisolone memang bermanfaat untuk mengatasi peradangan dan berbagai kondisi medis, tapi hanya jika digunakan dengan cara yang benar. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis sebelum memulai pengobatan dan jangan pernah membeli obat tanpa resep yang jelas.
Jika kamu sedang mencari informasi terpercaya seputar obat steroid, manfaatnya, dan cara penggunaannya yang aman, kunjungi Beligas.id. Di sana, kamu bisa mendapatkan edukasi lengkap sekaligus akses ke produk-produk yang legal dan berkualitas.
Jaga kesehatan, hindari risiko. Pilih sumber terpercaya, pilih Beligas.id