
beligas.id – Tahun 2025 menandai era baru dalam dunia kebugaran dan terapi medis, di mana penggunaan steroid semakin menjadi perbincangan hangat baik di gym, media sosial, maupun ruang praktik dokter.
Fungsi dari steroid ini ialah untuk membangun otot agar menjadi lebih tebal dan tubuh menjadi lebih sehat.
Namun, popularitasnya yang terus melonjak juga dibarengi dengan kontroversi. Mulai dari penyalahgunaan di kalangan binaragawan amatir, hingga kekhawatiran akan efek samping jangka panjang.
Pada artikel ini akan dikupas bagaimana tren steroid berkembang di tahun 2025, siapa saja yang terdampak, serta bagaimana cara bijak menyikapinya di tengah derasnya arus informasi dan promosi suplemen kekinian.
Apa Itu Steroid?
Steroid adalah senyawa kimia yang secara alami diproduksi tubuh dan berperan penting dalam berbagai fungsi biologis, seperti pengaturan hormon, peradangan, dan sistem kekebalan. Dalam dunia medis maupun kebugaran, istilah steroid umumnya mengacu pada dua jenis utama: kortikosteroid dan steroid anabolik.
- Kortikosteroid – digunakan secara luas untuk meredakan peradangan dan mengobati kondisi seperti asma, alergi berat, lupus, hingga radang sendi. Obat ini biasanya diresepkan dalam bentuk tablet, krim, inhaler, atau suntikan.
- Steroid anabolik – adalah turunan sintetis dari hormon testosteron yang berfungsi untuk meningkatkan massa otot dan kekuatan. Jenis ini sering digunakan oleh atlet dan binaragawan, tetapi memiliki risiko efek samping yang lebih tinggi jika tidak diawasi secara medis.
Dalam konteks tren steroid saat ini, penting untuk membedakan mana penggunaan yang bersifat medis dan mana yang cenderung disalahgunakan demi hasil instan di gym atau arena kompetisi.
Baca Juga: Tips Ampuh! Cara Menghilangkan Stretch Mark Akibat Steroid
Tren Steroid di Dunia Kebugaran dan Binaraga
Dalam beberapa tahun terakhir, penggunaan steroid di dunia kebugaran dan binaraga terus meningkat, terutama di kalangan atlet amatir dan pengguna gym rekreasional.
Tahun 2025 menandai era di mana pencapaian fisik dianggap sebagai bagian dari gaya hidup, bukan sekadar hobi. Beberapa tren yang menonjol antara lain:
- Micro-dosing dan stacking – Banyak pengguna mulai menggunakan dosis kecil namun rutin, yang dikombinasikan dengan beberapa jenis steroid (stacking) untuk meminimalkan efek samping dan memaksimalkan hasil.
- Steroid “underground” dengan label premium – Produk dengan kemasan mewah dan branding profesional semakin marak, meski belum tentu terjamin keamanannya. Ini banyak beredar melalui komunitas gym, online shop, dan media sosial.
- Penggunaan PCT (Post Cycle Therapy) lebih sadar – Di tahun 2025, edukasi soal pentingnya pemulihan pasca-steroid meningkat. Banyak binaragawan mulai sadar bahwa menjaga hormon alami tetap stabil adalah kunci jangka panjang.
Meski terlihat menjanjikan, tren ini tetap memiliki sisi gelap. Penyalahgunaan steroid tanpa pengawasan medis masih menjadi masalah serius, dengan risiko kesehatan jangka panjang yang kerap diabaikan.
Steroid dalam Dunia Medis: Penggunaan yang Sah dan Efektif
Meski sering mendapat stigma negatif, steroid sebenarnya memiliki peran penting dalam dunia medis. Digunakan dengan dosis dan pengawasan yang tepat, jenis-jenis steroid tertentu terbukti sangat efektif dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan.
Berikut beberapa contoh penggunaan medis yang sah:
1. Mengatasi Peradangan Kronis

Kortikosteroid, seperti prednisone dan methylprednisolone, sangat efektif dalam menekan peradangan pada penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan penyakit Crohn.
Obat ini membantu meredakan nyeri, bengkak, dan gejala lainnya yang mengganggu aktivitas pasien.
2. Pengobatan Masalah Pernapasan

Inhaler yang mengandung steroid sering digunakan untuk penderita asma dan PPOK (penyakit paru obstruktif kronis).
Fungsinya untuk mengurangi pembengkakan di saluran napas dan mencegah serangan sesak napas. Pemakaian secara teratur bisa meningkatkan kualitas hidup pasien secara signifikan.
3. Terapi Hormonal dan Penanganan Kanker

Steroid juga digunakan dalam terapi pengganti hormon, terutama bagi penderita gangguan adrenal atau pasien yang menjalani kemoterapi.
Dalam kasus kanker tertentu seperti leukemia atau limfoma, steroid membantu menekan pertumbuhan sel abnormal dan meredakan efek samping pengobatan lainnya.
Baca Juga: Steroid yang Aman – Panduan Cerdas bagi Pemula di 2025
Negara Mana yang Mengatur Penggunaan Steroid Secara Ketat?
Beberapa negara di dunia memiliki regulasi sangat ketat terhadap penggunaan steroid, terutama yang berkaitan dengan anabolik androgenik. Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang paling tegas.
Penggunaannya tanpa resep dokter bisa berujung pada tuntutan pidana, termasuk denda dan hukuman penjara.
Di kawasan Eropa, Inggris dan Jerman juga memberlakukan pengawasan ketat terhadap peredaran dan konsumsi steroid. Di Australia, undang-undang kesehatan bahkan mengategorikan steroid sebagai obat berbahaya dengan pengawasan mirip narkotika.
Negara-negara ini mewajibkan distribusi melalui apotek resmi dan hanya untuk kebutuhan medis tertentu, serta memiliki sistem pelaporan yang terintegrasi untuk mencegah penyalahgunaan.
Efek Samping dan Risiko Penggunaan Steroid yang Perlu Diwaspadai
Penggunaan steroid, terutama dalam jangka panjang atau tanpa pengawasan medis, dapat menimbulkan berbagai efek samping yang cukup serius. Berikut beberapa risiko yang perlu diwaspadai:
- Gangguan Hormon – Steroid dapat menekan produksi hormon alami tubuh, terutama testosteron. Akibatnya bisa muncul penurunan libido, infertilitas, atau ginekomastia (pembesaran payudara pada pria).
- Kerusakan Hati – Steroid oral seperti stanozolol atau dianabol bisa membebani fungsi hati. Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati, perlemakan hati, atau bahkan tumor hati.
- Gangguan Psikologis – Pengguna steroid kadang mengalami mood swing, agresivitas berlebihan (roid rage), depresi, dan kecemasan. Risiko ini meningkat pada pengguna jangka panjang.
- Masalah Kulit – Jerawat parah, kulit berminyak, dan stretch mark adalah efek samping umum. Beberapa kasus juga melaporkan kerontokan rambut akibat perubahan hormonal.
Efek-efek ini tidak selalu langsung terlihat, namun dapat berkembang secara perlahan. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan steroid untuk keperluan apapun.
Tips Aman Menghadapi Tren Steroid
Di tengah maraknya tren penggunaan steroid, terutama di kalangan binaragawan dan pecinta fitness, penting untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatan jangka panjang. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:
- Selalu Konsultasi dengan Tenaga Medis – Jangan pernah mengonsumsi steroid tanpa rekomendasi dan pengawasan dokter. Tenaga medis dapat mengevaluasi kondisi tubuh Anda dan membantu merencanakan penggunaan yang aman (jika memang diperlukan secara medis).
- Pahami Tujuan Anda dalam Berlatih – Apakah Anda ingin sehat, kuat, atau kompetitif? Jika tujuannya adalah gaya hidup sehat, maka steroid bukanlah kebutuhan. Fokus pada program latihan dan pola makan alami.
- Hindari Membeli Produk Tanpa Label Jelas – Banyak produk di pasaran yang mengandung steroid tersembunyi tanpa mencantumkan komposisi sebenarnya. Selalu beli suplemen dari produsen resmi dan terpercaya.
- Perhatikan Efek Samping Sejak Dini – Jika Anda mulai mengalami perubahan fisik atau psikologis yang mencurigakan (seperti jerawat parah, mood swing, atau pembengkakan), segera hentikan penggunaan dan periksa ke dokter.
Dengan bersikap bijak, Anda tidak hanya menjaga kesehatan pribadi, tapi juga ikut mendorong ekosistem olahraga yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Saatnya Bijak Hadapi Tren Steroid di 2025!
Tren penggunaan steroid mungkin semakin populer di dunia fitness dan binaraga, tapi kesehatan jangka panjang Anda jauh lebih penting dari sekadar hasil instan.
Jika Anda ingin tampil maksimal tanpa mengorbankan tubuh sendiri, langkah pertama adalah edukasi.
Kunjungi Beligas.id untuk mendapatkan informasi terpercaya, panduan aman, dan produk berkualitas yang sesuai kebutuhan tanpa risiko tersembunyi. Pilih jalan yang cerdas, kuatkan tubuh dengan cara yang benar!