
beligas.com – berbicara tentang pengobatan asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), salah satu terapi yang paling sering direkomendasikan oleh dokter adalah kortikosteroid inhaler. Obat ini memiliki peran penting dalam mengendalikan peradangan di saluran napas dan membantu penderita bernafas lebih lega.
Namun, banyak orang yang masih belum memahami sepenuhnya bagaimana cara kerja, manfaat, serta efek samping yang mungkin ditimbulkan. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas semua hal tersebut dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami!
Cara Kerja Kortikosteroid Inhaler
Kortikosteroid dalam jenis inhaler bekerja dengan cara mengurangi peradangan di saluran napas. Saat seseorang mengalami asma atau PPOK, saluran udara mereka menjadi lebih sensitif dan mudah meradang. Peradangan ini menyebabkan pembengkakan serta produksi lendir berlebih yang kemudian menyulitkan proses pernapasan.
Obat ini mengandung kortikosteroid, yaitu senyawa yang menyerupai hormon kortisol alami dalam tubuh. Ketika dihirup melalui inhaler, obat ini langsung menuju ke paru-paru dan bekerja mengurangi peradangan serta pembengkakan yang terjadi. Berbeda dengan steroid oral yang memengaruhi seluruh tubuh, inhaler memberikan efek langsung pada saluran napas dengan risiko efek samping yang lebih rendah.
Baca Juga: Mekanisme Kerja Kortikosteroid: Peradangan hingga Terapi Medis
Manfaat Kortikosteroid Inhaler
Penggunaan inhaler jenis ini memberikan berbagai manfaat bagi penderita gangguan pernapasan kronis. Berikut adalah beberapa manfaat dari kortikosteroid inhaler:
- Mengontrol Gejala Asma dan PPOK Inhaler ini membantu mengurangi gejala seperti sesak napas, batuk, dan mengi. Dengan pemakaian rutin, serangan asma bisa lebih jarang terjadi dan intensitasnya berkurang.
- Mencegah Serangan Asma yang Parah Jika digunakan sesuai anjuran dokter, kortikosteroid jenis inhaler dapat mencegah serangan asma berat yang dapat berujung pada rawat inap atau kondisi darurat.
- Meningkatkan Fungsi Paru-Paru Dengan mengurangi peradangan, saluran udara menjadi lebih terbuka. Sehingga oksigen bisa masuk ke paru-paru dengan lebih mudah, hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
- Mengurangi Ketergantungan pada Obat Bronkodilator Banyak penderita asma menggunakan bronkodilator (obat pelega napas) secara berlebihan saat terjadi serangan. Dengan penggunaan kortikosteroid jenis inhaler yang teratur, kebutuhan akan bronkodilator bisa berkurang.
- Risiko Efek Samping Sistemik Lebih Rendah Dibandingkan dengan steroid oral, inhaler ini memiliki efek samping sistemik yang lebih sedikit karena obat langsung bekerja di paru-paru tanpa harus masuk ke dalam aliran darah dalam jumlah besar.
Efek Samping Kortikosteroid Inhaler
Meskipun memiliki banyak manfaat, penggunaan inhaler ini juga bisa menimbulkan beberapa efek samping. Namun, sebagian besar efek ini bersifat ringan dan bisa dicegah dengan cara yang tepat. Berikut adalah beberapa efek samping kortikosteroid jenis inhaler yang mungkin muncul:
1. Iritasi Tenggorokan dan Suara Serak

Beberapa pengguna mengalami suara serak atau rasa gatal di tenggorokan setelah menggunakan inhaler. Kondisi tersebut dapat terjadi karena partikel obat yang menempel di tenggorokan. Hal ini bisa diatasi dengan berkumur air putih setelah setiap pemakaian untuk menghilangkan sisa obat, selain itu hindari berbicara berlebihan setelah menggunakan inhaler.
2. Infeksi Jamur di Mulut (Oral Thrush)

Kandungan steroid dalam inhaler dapat menyebabkan pertumbuhan jamur di mulut, terutama jika tidak berkumur setelah penggunaan. Gejala meliputi bercak putih di lidah, rasa tidak nyaman, dan nyeri saat makan. Resiko ini akan meningkat pada pengguna dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau menggunakan inhaler dosis tinggi.
Pencagahan dapat dilakukan dengan berkumur setelh pemakaian dan menggunakan spacer (alat tambahan untuk inhaler) untuk mengurangi jumlah obat yang tersisa di mulut. Serta menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur, juga dapat mengurangi resiko.
3. Batuk atau Sensasi Gatal di Tenggorokan

Pada beberapa orang, inhaler bisa memicu refleks batuk ringan atau gatal sebagai respon. Hal ini terjadi karena partikel obat dapat mengiritasi saluran napas bagian atas, terutama jika dihirup terlalu cepat atau dalam jumlah yang besar. Penggunaan spacer dapat mengurangi efek ini dengan mendistribusikan obat lebih merata di saluran napas.
Serta menghirup obat dengan perlahan dapat mengurangi efek ini.Jika batuk terjadi secara terus menerus. Segera konsultasikan dengan dokter untuk kemungkinan penggantian jenis inhaler atau metode pemakaian yang lebih tepat.
4. Penurunan Kepadatan Tulang

Jika digunakan dalam jangka panjang dengan dosis tinggi dapat menghambat penyerapan kalsium yang berpengaruh terhadap kepadatan tulang. Selain itu resiko ini akan lebih tinggi pada lansia dan wanita pascamenopause.
Meskipun jarang terjadi pada penggunaan dosis normal, dosis tinggi dalam jangka panjang bisa berkontribusi pada penurunan kepadatan tulang. Oleh karena itu, dokter biasanya meresepkan dosis serendah mungkin yang masih efektif.
5. Gangguan Pertumbuhan pada Anak

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kortikosteroid jenis inhaler dalam jangka panjang bisa mempengaruhi pertumbuhan anak. Meskipun efeknya biasanya minimal dan seimbang dengan manfaatnya dalam mengontrol asma. Oleh karena itu dokter akan menyesuaikan dosis serendah mungkin agar tetap efektif tanpa menghambat pertumbuhan.
Tips Penggunaan yang Tepat
Agar manfaat kortikosteroid inhaler bisa maksimal dan efek sampingnya diminimalkan, berikut beberapa tips penting dalam penggunaannya:
- Gunakan Sesuai Resep Dokter Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa rekomendasi dokter.
- Berkumur dan Minum Air Setelah Pemakaian Ini membantu mencegah infeksi jamur dan iritasi tenggorokan.
- Gunakan Spacer Spacer membantu memastikan obat mencapai paru-paru dengan lebih baik dan mengurangi risiko efek samping di mulut dan tenggorokan.
- Simpan Inhaler dengan Baik Pastikan inhaler tetap bersih dan kering agar tetap efektif saat digunakan.
- Jangan Hentikan Pemakaian Secara Tiba-Tiba Jika ingin berhenti atau mengurangi dosis, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar tidak terjadi serangan asma yang tiba-tiba.
Baca Juga: Kapan Perlu Suntik Kortikosteroid? Jenis, Dosis, dan Efek Samping
Produk Kesehatan Berkualitas – Beligas
Kortikosteroid inhaler adalah salah satu solusi terbaik dalam mengendalikan asma dan PPOK. Dengan cara kerja yang langsung menargetkan saluran napas, obat ini efektif mengurangi peradangan dan membantu penderita bernapas lebih lega. Selain memiliki banyak manfaat, inhaler ini juga memiliki beberapa efek samping yang bisa dikelola dengan penggunaan yang tepat.
Jika kamu atau orang terdekat menggunakan inhaler ini, pastikan untuk mengikuti anjuran dokter dan menerapkan tips penggunaan yang telah disebutkan agar mendapatkan manfaat maksimal dengan risiko minimal. Jangan ragu untuk berdiskusi dengan tenaga medis jika ada pertanyaan lebih lanjut mengenai terapi ini.
Semoga artikel ini membantu kamu memahami lebih dalam tentang kortikosteroid inhaler! Tetap sehat dan jaga pernapasan kamu dengan baik! Nah, Buat kamu yang tertarik dengan produk-produk kesehatan dengan kualitas tinggi untuk mendukung gaya hidup aktif dan bantu capai potensi fisik terbaik.
Beligas Pharmaceuticals bisa menjadi pilihan terbaik, dengan produksi farmasi yang aman, efektif, dan terpercaya. Berbagai produk unggulan yang dapat mendukung kesehatan, dengan kualitas dan keamanan terjamin.
Produk Beligas Pharmaceuticals yang terus berinovasi memenuhi kebutuhan masyarakat, dengan produk berkualitas yang teruji, standar keamanan dan kepatuhan international, inovasi berdasarkan penelitian ilmiah, dan dukungan profesional untuk pelanggan seluruh dunia. Kunjungi kami untuk konsultasi lebih lanjut dengan Beligas dan dapatkan produk kesehatan terbaik dan cocok untukmu!